Gue paling gasuka sama orang yg milih-milih temen. Benci banget malah. Coba bayangin kalo dia ngalamin hal yg sama, ga ada orang lain yg mau temenan sama dia dan akhirnya gapunya temen. Sakit kan?
Gue selalu merhatiin orang2 yg ada di sekeliling gue. Kebanyakan mereka pasti berkelompok ngomongin hal yg bagi mereka bisa jadi topik hangat untuk dibicarakan. Bagi mereka seru, tapi jika mereka mengatakan suatu hal mengenai orang lain, apalagi DITAMBAH-TAMBAH sesuka hati mereka, bukankah itu sesuatu yg dianggap aib bagi orang yg dibicarakan?
Gue punya temen. Banyak temen. Jujur gue nyaman berada diantara mereka. Mendengarkan cerita mereka, tersenyum, lalu mengangguk-angguk. Sejujurnya gue suka mendengarkan cerita mereka, tapi lain halnya kalo mereka udah mulai cerita berlebihan, lebih baik gue tutup kuping atau pergi dari tempat itu.
Gue juga punya sahabat. Cowok ataupun cewek. Hanya aja gue bener-bener benci sama mereka yg mengolok-olok saat gue berjalan dengan sahabat cowok ataupun bergosip saat gue berjalan dengan sahabat cewek. Salah punya sahabat? Memangnya apa yg mereka tau? Seseorang hanya bisa terbuka kalo kita juga terbuka sama mereka. Jadi jangan ngomong seenaknya!
Gue selalu merhatiin orang2 yg ada di sekeliling gue. Kebanyakan mereka pasti berkelompok ngomongin hal yg bagi mereka bisa jadi topik hangat untuk dibicarakan. Bagi mereka seru, tapi jika mereka mengatakan suatu hal mengenai orang lain, apalagi DITAMBAH-TAMBAH sesuka hati mereka, bukankah itu sesuatu yg dianggap aib bagi orang yg dibicarakan?
Gue punya temen. Banyak temen. Jujur gue nyaman berada diantara mereka. Mendengarkan cerita mereka, tersenyum, lalu mengangguk-angguk. Sejujurnya gue suka mendengarkan cerita mereka, tapi lain halnya kalo mereka udah mulai cerita berlebihan, lebih baik gue tutup kuping atau pergi dari tempat itu.
Gue juga punya sahabat. Cowok ataupun cewek. Hanya aja gue bener-bener benci sama mereka yg mengolok-olok saat gue berjalan dengan sahabat cowok ataupun bergosip saat gue berjalan dengan sahabat cewek. Salah punya sahabat? Memangnya apa yg mereka tau? Seseorang hanya bisa terbuka kalo kita juga terbuka sama mereka. Jadi jangan ngomong seenaknya!
Gue juga nggak masalah sama orang yg suka cari muka. kesana kesini sok baik tebar pesona dan semacamnya. Gue tau sebenarnya orang seperti itu baik. Tidak masalah. Dia hanya ingin mencari teman dengan caranya sendiri. Kalau nggak, dia akan sendirian seumur hidupnya.
Sering gue berjalan dengan orang lain, mengobrol tanpa bilang sepatah katapun. Hanya tersenyum dan mengangguk. Karena memang gue bukan tipe orang yg pinter ngomong.
Daripada gue harus bilang, "emang iya dia orang kaya gitu? ih jijik banget ya!" atau "iya gue ngerti perasaan lo". Itu namanya omong kosong.
Jujur, gue juga sebenernya seperti itu. Masih seperti itu. Tapi seenggaknya gue bersikap sesuai situasi dan keadaan. Nggak sesering setiap hari di sekolah atau berjam-jam di telefon. Dan gue, peduli sama perkataan orang lain. Sekecil apapun itu, setidaknya, gue menghargai mereka.
Seandainya gue berani bicara secara langsung, mengatakan hal2 tentang mereka yg munafik, kira-kira apa yg akan mereka katakan?
pastilah,
"kamu juga sama"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar